Rabu, 30 Maret 2016

Kegunaan dan Fungsi Tripod Kamera Digital

Kegunaan dan Fungsi Tripod Kamera Digital


Untuk apa repot-repot menambah aksesoris dan perangkat pelengkap kamera jika hanya dengan kamera saja Anda sudah bisa memotret. Mungkin pernyataan tersebut pernah Anda dengar, dan tidak ada yang salah juga dengan kalimat tersebut. Ada sebagian orang yang memang tidak merasa memerlukan perlengkapan fotografi lain seperti Tripod. Tapi apakah Tripod hanya berguna sebagai penyangga saja? Lalu apa saja kegunaan dan fungsi Tripod kamera digital?
Sebelum membahas lebih jauh tentang kegunaan dan fungsi Tripod kamera, perlu Anda ketahui bahwa Tripod atau biasa disebut Kaki Tiga merupakan salah satu aksesoris tambahan kamera, berbentuk stan guna menopang body kamera. Ada banyak macam jenis Tripod dan begitu juga kegunaannya. Seperti apa fungsi dan kegunaan Tripod kamera? Apakah hanya sebagai penopang saja?
Mengurangi kelelahan menopang beban kamera
Seri apa kamera DSLR Anda? Seperti yang diketahui bahwa semakin mahal kamera DSLR, biasanya semakin besar ukurannya dan semakin berat pula bobotnya. Untuk DSLR Body Only saja sudah berat apalagi ditambah dengan perangkat lensanya. Fotografer pro atau bahkan amatir saat ini sudah banyak melakukan upgrade lensa dengan berbagai ukuran. Untuk lensa di atas 105mm tentunya memiliki ukuran besar dan lebih berat dari pada lensa kit. Disinilah fungsi Tripod kamera, di mana Anda bisa lebih bersantai dalam memotret. Rasa pegal pun bisa terkurangi.
Berguna untuk pemotretan long exposure atau shutter speed rendah
Aturlah kamera Anda dengan kecepatan rana (shutter speed) rendah, contohnya 1/10 detik, 3 detik atau bahkan 25 detik. Setelah itu, potretlah dan lihat hasilnya. Gambar pasti akan mengalami kekaburan, tidak fokus, blur dan sangat tidak memuaskan. Hal itu bukan karena kamera Anda bermasalah, melainkan tidak kuatnya tangan Anda menopang kamera saat digunakan memotret dengan kecepatan rana sangat rendah. Padahal ada banyak sekali variasi foto yang dapat diciptakan dengan kecepatan rana yang rena, seperti efek bulb pada malam hari dan landscape air yang akan terlihat dramatis.
Salah satu cara untuk mengatasi efek blur dan tidak fokus dalam pemotretan kecepatan rana renda adalah dengan menggunakan Tripod. Alat ini mampu membantu kamera Anda berdiri dengan stabil tanpa goncangan dan nantinya Anda akan menghasilkan gambar yang bagus. Tidak masalah tanpa menggunakan Tripod jika Anda menggunakan shutter speedtinggi.
Membantu mencapai angle sulit dalam pemotretan Landscape
Bagi Anda pecinta fotografi Landscape, Tripod adalah salah satu aksesoris kamera yang terpenting. Tripod sangat diperlukan guna melakukan kompoisisi angel maupun aturan rule of third. Selain itu Tripod juga berfungsi untuk menahan getaran atau membantu fotografer mengambil gambar tempat-tempat yang tidak dapat dicapai oleh sang juru gambar.
Membantu dalam menghasilkan foto HDR
Fotografi HDR (High Dynamic Range) adalah salah satu teknik fotografi yang cukup merepotkan dalam pembuatannya. Selain dengan memotret, Anda juga harus mengolahnya dengan software editing. Biasanya untuk membuat foto HDR, Anda setidaknya harus memotret 3 kali atau lebih pada posisi yang sama namun dengan komposisi pengaturan exposureyang berbeda. Dapatkah Anda melakukan hal ini tanpa Tripod? Bisa dipastikan Anda tidak akan bisa setepat mungkin memotret pada posisi yang sama persis tanpa penyangga kamera. Jika bergeser sedikit saja, bisa dipastikan pembuatan foto HDR akan berantakan.
Untuk pemotretan fotografi Makro
Untuk menghasilkan foto makro yang bagus, tidak hanya dengan lensa makro saja. Anda bisa menggunakan Tripod karena pada pemotretan benda kecil kamera kita rawan goncangan. Memang saat ini kebanyakan DSLR sudah disertai fitur stabilizer baik jenis VR maupun IS, namun tidak tidak terlalu membantu.
Untuk pemotretan dengan fitur Timer
Saat Anda bersama kekasih sedang pergi berlibur ke sebuah tempat wisata, apakah Anda akan terus-menerus meminta orang lain untuk memotret Anda berdua? Kamera Anda pastinya memiliki fitur Timer di mana shutter akan otomatis memotret dalam waktu tertentu. Gunakan fitur tersebut dan pasangkan kamera pada Tripod, alhasil Anda akan menghasilkan foto yang diinginkan tanpa harus meminta orang di sekitar untuk memotret.
Mempertajam gambar saat melakukan focal length panjang
Betapa sulitnya menghasilkan foto yang tajam dan fokus jika Anda melakukan perbesaran yang mencapai angka lebih dari 200mm. Gerakan tangan Anda mengganggu kamera dalam menghasilkan foto yang tajam. Untuk itu lebih baik gunakan Tripod. Penggunaan focal length panjang biasanya dilakukan untuk pemotretan satwa liar, olahraga dan lain-lain.

maaf copy tanpa izin/belajar buat blog
sumber : http://www.plimbi.com/article/89352/fungsi-tripod-kamera-digital-kegunaan

Apa itu Diafragma ?

Apa itu Diafragma ?
Pembahasan artikel teknik fotografi minggu kemarin sedikit saya jelaskan mengenai Shutter Speed, hal yang menentukan kecepatan dalam menutup dan membukanya sebuah tirai/rana. Baik, sekarang saya akan membahas langkah kedua yang harus dikuasai untuk mahir menggunakan DSLR.
Di artikel kedua kali ini saya akan membahas tentang Diafragma atau Aperture atau juga Bukaan. Kalau Shutter Speed menentukan kecepatan membuka dan menutupnya sebuah tirai/rana, maka Diafragma atau Apeture ini adalah hal yang menentukan bukaan terhadap lensa.
Dalam beberapa hal, fungsinya sama dengan Shutter Speed, yaitu mengkondisikan didapatnya sebuah cahaya sehingga menghasilkan sebuah objek yang tidak over exposure / terlalu terang maupun under exposure / minus cahaya.
Setiap jenis lensa memiliki Diafragma yang tidak selalu sama. Tergantung apakah itu wide lense, zoom lense maupun tele. Dan terkadang level lensa itu sendiri menentukan fasilitas Aperture itu sendiri. Semisal dalam Canon biasanya Seri L memiliki Aperture lebih besar dibanding dengan Seri yang biasa pada lensa bermilimeter sama.
Apeture itu sendiri sangat berpengaruh terhadap ketajaman gambar pada Foreground, Background maupun objek itu sendiri. Atau bahasa fotografinya mempengaruhi Depth of Field / DOF / Ruang tajam pada foto yang dihasilkan. Untuk lebih jelasnya seperti ini, coba perhatikan gambar dibawah ini.
Anda melihat beberapa tahap bukaan yang terdapat pada lensa, dalam DSLR angka berbanding terbalik dengan bukaan, artinya seperti ini jika tertera angka pertama 1,4 itu artinya bukaan 1,4 adalah bukaan yang paling besar, dan jika tertera angka terakhir 16 maka itu adalah bukaan yang paling kecil.

Penjelasan sederhananya seperti ini, bukaan besar justru malah akan menghasilkan DOF / Ruang ketajaman yang kecil, misalkan diterapkan angka 1,4 maka akan menghasilkan ruang tajam yang kecil, dalam arti focus yang ditangkap oleh kamera mungkin hanya didapat pada objek itu sendiri, sementara foreground maupun background akan miss focus. Oleh karena itu, bukaan besar cocok untuk objek dekat dan makro, namun terkadang fotografer memanfaatkan bukaan besar untuk menghasilkan bokeh / bg-blur yang membuat sebuah foto menarik. Bukaan kecil justru akan menghasilkan DOF / Ruang ketajaman yang besar, misalkan diterapkan angka 22, maka akan menghasilkan ruang tajam yang besar. Dalam arti focus akan didapat pada foreground, background sekaligus objek. Nah, bukaan kecil sangat cocok untuk mengambil foto-foto landscape.

maaf copy tanpa izin/baru belajar buat blog
sumber : http://www.ilmuwebsite.com/apa-itu-diafragma

Rabu, 23 Maret 2016

Mengenal Arah Cahaya

Mengenal Arah Cahaya

Dalam fotografi, darimana arah cahaya jatuh ke subyek akan sangat mempengaruhi bagaimana foto terlihat. Arah cahaya menentukan karakter cahaya itu sendiri sekaligus menentukan kesan dan dimensi yang ingin di timbulkan pada subyek sehingga secara keseluruhan membentuk foto kita. Arah cahaya, baik alami (sinar matahari) maupun dari sumber cahaya buatan (flash) bisa dibagi menjadi lima, yakni front light, back light, top light dan side light. Mari kita bahas satu persatu:

Front Light (Cahaya Depan)

Front light arah cahaya
Front light artinya sumber cahaya ada di depan subyek yang di foto sehingga biasanya sumber cahaya ada di belakang kamera kita. Cahaya depan bisa datang lurus terhadap subyek, seperti kalau kita menghadap ke matahari saat sunrise di pantai. Cahaya depan juga bisa membentuk sudut, seperti saat kita menghadap matahari jam 10 siang. Dengan flash, kita bisa membuat front light tepat di depan wajah atau membentuk sudut terhadap wajah. Mayoritas foto dihasilkan dengan sumber cahaya yang ada di depan subyek.

Side Light (Cahaya Samping)

Dune
Cahaya mengenai subyek dari samping kiri atau kanan. Cahaya samping ini memberi kesan dimensional yang kuat sehingga banyak dipakai pada foto arsitektur atau landscape pada foto diatas. Pencahayaan dari samping juga akan menguatkan tekstur sebuah subyek seperti bisa anda lihat pada permukaan gurun diatas. Juga kalau memotret wajah, jerawat akan makin diperkuat kalau kita menggunakan side light. Foto side light biasanya akan bagus saat dipakai memotret hitam putih.

Back Light (Cahaya Belakang)

Back light terjadi saat kita memotret subyek dengan sumber cahaya yang berasal dari belakangnya, dengan kata lain sumber cahaya ada didepan kamera namun dibelakang subyek. Saat kita memotret sebuah subyek yang membelakangi matahari, misalnya memotret teman yang menghadap ke timur pada jam 4 sore maka akan terjadi back light. Dengan membelakangi sumber cahaya, seringkali kita menghasilkan siluet seperti dibawah ini:
where gravity got lost
Mayoritas foto backlight akan menonjolkan bentuk dan profil sebuah subyek foto. Anda bisamembaca tips foto siluet disini, dan bagaimana cara menghasilkan foto backlight untuk portrait disini.

Cahaya Atas (Top Light) dan Down Light

Cahaya atas atau bawah jarang kita pakai karena menghasilkan foto yang kurang bagus, contoh foto top light adalah saat kita memotret saat jam 12 siang. Foto wajah yang dibuat jam 12 siang akan menghasilkan bayangan kantong mata yang membuat tampang teman kita terlihat jelek.
Top light arah cahaya
(Maaf Copy Tanpa Izin/Baru Belajar Buat Blog)
Sumber : http://belfot.com/arah-cahaya/

Perbedaan dan Pemahaman ASA/ISO

Perbedaan antara ASA dan ISO pada Kamera


Dalam fotografi, ASA dan ISO merupakan standar untuk mengukur kecepatan film atau mengukur sensitivitas film terhadap cahaya.
ASA adalah standar yang dibuat oleh American Standards Association. Seiring waktu, semakin sedikit produsen yang menggunakan ASA.
Saat ini, ISO lebih populer dibanding ASA. ISO diciptakan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization.
Dasar Matematika
Ada banyak sistem pengukuran kecepatan film, tetapi dua yang paling banyak digunakan sebelum tahun 1987 adalah ASA dan DIN (dibuat oleh Institut Jerman untuk Standardisasi).
ASA menggunakan skala aritmatika yang berarti menggandakan sensitivitas film berarti juga akan menggandakan nilai ASA.
Sedangkan DIN adalah skala logaritma, sehingga menggandakan sensitivitas akan menambahkan nilai 3 derajat ke nomor DIN.
ISO pada dasarnya menggabungkan kedua metode tersebut dan kini menjadi standar tunggal yang berlaku di seluruh dunia.
Memilih Kecepatan Film
Film kecepatan tinggi, diberi label dengan nomor ISO atau ASA tinggi (mis: 1600) sangat sensitif terhadap cahaya.
Film dengan ISO tinggi berarti akan memungkinkan fotografer memotret dengan kecepatan rana (shutter speed) yang lebih tinggi pula.
Film dengan ISO atau ASA tinggi terutama digunakan dalam situasi cahaya rendah. Kekurangannya, gambar yang dihasilkan akan memiliki noise (bintik-bintik) lebih banyak serta kontras yang lebih tinggi.
Sedangkan film lambat, diberi label dengan nomer ISO atau ASA rendah (mis: 100) kurang sensitif terhadap cahaya sehingga mengharuskan Anda memotret dengan kecepatan rana rendah.
Kelebihannya, film dengan ISO atau ASA rendah akan menghasilkan gambar dengan kualitas lebih tinggi.
Prinsip ISO dan ASA tidak hanya berlaku pada film untuk fotografi melainkan juga berlaku untuk kamera digital.
Konversi
Tidak ada konversi antara nomor ASA dan ISO. ASA 100 memiliki nilai yang sama dengan ISO 100.
Jika Anda perlu mengkonversi DIN ke ISO / ASA, cara termudah adalah dengan melihat tabel konversi.
Penggunaan dalam Film untuk Fotografi
Dalam film untuk fotografi, nomor ASA atau ISO membantu fotografer memilih jenis film yang tepat sesuai dengan obyek yang hendak dipotret.
Nomor ISO atau ASA umumnya tercantum pada bungkus film. Pada sebagian kamera, terdapat dial yang harus diubah untuk menyesuaikan kecepatan film yang Anda gunakan.
Penggunaan di Fotografi Digital
Kamera digital menggunakan penomoran ISO juga. ISO pada kamera digital menunjukkan sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya.
Pemilik kamera digital tinggal menekan tombol untuk mengubah nilai ISO sesuai dengan obyek fotografi yang hendak diambil.

Memahami Konsep ISO

Secara definisi ISO adalah ukuran tingkat sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi setting ISO kita maka semakin sensitif sensor terhada cahaya.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang setting ISO di kamera kita (ASA dalam kasus fotografi film), coba bayangkan mengenai sebuah komunitas lebah.
  • Sebuah ISO adalah sebuah lebah pekerja. Jika kamera saya set di ISO 100, artinya saya memiliki 100 lebah pekerja.
  • Dan jika kamera saya set di ISO 200 artinya saya memiliki 200 lebah pekerja.
Tugas setiap lebah pekerja adalah memungut cahaya yang masuk melalui lensa kamera dan membuat gambar. Jika kita menggunakan lensa identik dan aperture sama-sama kita set di f/3.5 namun saya set ISO di 200 sementara anda 100 (bayangkan lagi tentang lebah pekerja), maka gambar punya siapakah yang akan lebih cepat selesai?

pengertian-ISO-fotografi
  • Saat kita menambah setting ISO dari 100 ke 200 (dalam aperture yang selalu konstan – kita kunci aperture di f/3.5 atau melalui mode Aperture Priority – A atau Av), kita mempersingkat waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah foto di sensor kamera kita sampai separuhnya (2 kali lebih cepat), dari shutter speed 1/125 ke 1/250 detik.
  • Saat kita menambah lagi ISO ke 400, kita memangkas waktu pembuatan foto sampai separuhnya lagi: 1/500 detik.
  • Setiap kali mempersingkat waktu esksposur sebanyak separuh, kita namakan menaikkan esksposur sebesar 1 stop.
Anda bisa mencoba pengertian ini dalam kasus aperture, cobalah set shutter speed kita selalu konstan pada 1/125 (atau melalui mode Shutter Priority – S atau Tv), dan ubah-ubahlah setting ISO anda dalam kelipatan 2; missal dari 100 ke 200 ke 400 …dst, lihatlah perubahan besaran aperture anda.

Sumber : http://belfot.com/memahami-konsep-iso-pada-fotografi/
                 http://www.amazine.co/12951/ketahui-perbedaan-antara-asa-dan-iso-pada-                          kamera/

(Maaf Copy Tanpa Izin/Baru Belajar Buat Blog)

JENIS-JENIS KAMERA BESERTA CIRI,KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA

JENIS-JENIS KAMERA BESERTA CIRI,KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA

  1. Compact digital
prosumerKamera jenis ini merupakan kamera digital paling simpel. Dengan ukurannya yang tidak telalu besar dan pas di kantong atau biasa disebut kamera saku, menjadikan kamera ini banyak dipilih untuk pengguna yang membutuhkan kamera yang hanya sekedar mendapat foto saja. Dengan fitur standar namun memiliki mobilitas tinggi. Kamera ini juga tidak mempunyai shoot mode dialer.
Biasanya untuk menekan harga kamera ini memiliki dua jenis input bateri, batre AAA atau pun bateri bawaan yang bisa di charge. Yang menggunakan bateri AAA harganya jauh lebih murah.
Cocok digunakan pada Event indoor, Event outdoor yang tidak terlalu mengandalkan zoom, dokumentasi standar, Anda yg memiliki mobilitas tinggi & tidak mau repot.
Ciri-cirinya     :
  1. Ada mode exposure manual
  2. Berukuran sensor besar
  3. Dapat memilih format foto RAW
  4. Punya hotshoe untuk dudukan flash external/aksesoris
  5. Bodi kamera biasanya lebih besar dari biasanya.
Kelebihan       :
  1. Sensor Yang Lebih Kecil
  2. Ukuran Lebih Kecil Dan Mudah Dibawa Keman-Mana
  3. Harga Terjangkau
Kekurangan   :
  1. Auto Focus Yang Lambat
  2. Kualitas gambar yang kurang bersih
  3. Kualitas rentang dinamis yang kurang baik
  1. Prosumer
kamera-compact-digitalKata “prosumer “ diambil dari PROfesional dan conSUMER. Kamera  yang berjenis “point and shoot” ini mempunyai fitur lebih lengkap dibandingkan dengan kamera saku, antara lain pengaturan exposure dan iso secara manual. Ada beberapa orang yang menggunakan kamera jenis ini untuk memulai belajar fotografi karena dirasa lebih praktis dan fungsional daripada kamera DSLR.
ciri-ciri                        :
  • Kamera prosumer terdiri dari dua jenis, yaitu Kamera prosumer berbentuk Kamera digital SLR (DSLR-like) yang juga disebut Bridge Camera
  • dengan lensa tetap yang tak dapat dilepas, sedangkan MILC walaupun lensanya dapat dilepas, tetapi tidak memiliki Cermin Reflex dan tentunya juga tidak memiliki Optical Viewfinder dan sebagai gantinya dipakai Electronical Viewfinder atau layar LCD saja.
Kelebihan      :
  • Kamera digital prosumer memiliki bodi mirip kamera DSLR dan berlensa panjang namun tidak bisa dilepas-pasang layaknya lensa pada kamera DSLR.
  • Untuk ukuran lingkaran lensa, prosumer cenderung lebih kecil dari pada DSLR dan lebih besar dari compact.
  • Untuk fitur, kamera prosumer menyerupai DSLR. Setingan programnnya bisa diatur secara manual. Aperture/diafraghma, ISO dan Shutter Speed bisa diatur secara manual.
  • Dengan kemampuan dan tekhnologi yang ada, prosumer dianggap lebih praktis untuk fotografi sehari-hari.
Kekurangan   :
  • Sensor prosumer yang lebih kecil disbanding DSLR berakibat kualitas hasil foto tidak bisa sebaik kamera DSLR
  • Kecepatan auto focus dan jeda antar satu foto dengan foto selanjutnya juga
  • merupakan kendala bagi yang membutuhkan moment penting dan cepat.
  1. Bridge Camera
bridgejenis kamera digital prosumer atau disebut juga Bridge CDC (Compact Digital Camera). Jenis kamera ini disebut bridge karena menjembatani pengguna kamera pocket untuk mendapatkan fitur dan kualitas yang lebih baik. Kualitas jenis kamera ini berada diantara kamera pocket dan kamera profesional (DSLR).
Ciri-ciri                       :
  • kemampuan zoomnya yang saat ini sudah melampaui 50x bahkan 60x dan untuk itu diperlukan sistem stabilisasi yang mumpuni, sehingga ada Bridge Camera yang dilengkapi dengan 5-axis Image Stabilization (Pitch, Yaw, Roll, Vertical Shift and Horizontal Shift), sehingga lebih unggul dari pada Sistem Stabilisasi yang dimiliki oleh Kamera digital SLR.
  • Image Stabilization yang unggul juga berguna untuk pengambilan gambar video sambil berjalan dan tentunya juga dapat mengambil foto dengan Kecepatan yang lebih lambat.
Kelebihan      :
  • Punya lensa yang bisa zoom sangat jauh (ideal untuk foto subjek yang jauh seperti burung, atau pemandangan seperti detail gunung dll.
  • Sebagai perbandingannya, lensa kamera superzoom dapat mencapai lebih dari 500mm. Beberapa diantavranya mencapai 1000mm. Sedangkan untuk kamera DSLR kebanyakan 200-300mm dan itu pun perlu membeli lensa zoom telefoto terlebih dahulu.
  • Ukuran dan beratnya lebih ringan dan sedikit lebih kecil
  • Beberapa kamera memiliki kecepatan foto berturut-turut melebihi 10 foto per detik
  • Relatif murah dibandingkan kamera DSLR
Kekurangan :
  • Kualitas foto masih jauh dibandingkan hasil kamera DSLR karena pemakaian sensor foto yang sangat kecil. Kualitas foto yang dihasilkan lebih menyerupai kualitas kamera saku atau ponsel canggih.
  • Karena bukaan lensa biasanya makin kecil saat zooming, maka kita perlu cahaya lingkungan yang terang. Jika cahaya agak gelap, seperti sore hari atau di dalam ruangan, kualitas foto akan sangat menurun. Mengunakan tripod akan sangat membantu di dalam ruangan.
  • Tidak bisa ganti-ganti lensa seperti kamera DSLR
  • Banyak
  1. Consumer DSLR
consumer dslrDSLR bisa ganti lensa, harga relatif kompetitif 4 juta sampe 6 jutaan. Dengan Lensa Kit 18-55, kualitas gambar yang bagus menjadi pilihan anak muda sekarang.
Ciri-ciri        :
  • Bisa Ganti Lensa
  • Memiliki Jenis Body Warna Lebih dari 1
  • Harga Relatif murah 4 – 6 Juta
  • Menggunakan Lensa Kit 18-55mm
Kelebihan      :
o   Lebih Fleksibilitas
o   Gampang Upgradable
o   Kinerja Yang Lebih Baik
o   Kualitas Gambar Lebih Baik
Kekurangan :
  • harganya yang terbilang relatif mahal jika pengguna masih tergolong di dalam kelas  pemula di dunia fotografi
  • lebih besar dan lebih berat dari camdig
  • orang akan merasa sulit untuk mengubah lensa atau terus mengoperasikan banyak tombol.
  1. Microless camera / tlr
microlessHybrid atau Mirorrless ini adalah kamera mirip DSLR tanpa mirror dengan bentuk yg kompak. Biasanya memiliki kemampuan yang sama dengan DSLR dengan sensor 4/3 dan APSC memberikan kualitas gambar yang sama dan bisa ganti lensa memberikan nilai + sendiri. Bentuk kompak + kualitas bagus.
Ciri-ciri        :
  • Ukurannya yang relatif kecil,
  • Beratnya yang ringan,
  • Lensa yang dapat diganti-ganti,
  • Hasil bidikan yang dihasilkan juga tidak jauh beda dengan DSLR,5
Kelebihan      :
memiliki kemampuan yang sama dengan DSLR dengan sensor 4/3 dan APSC memberikan kualitas gambar yang sama dan bisa ganti lensa memberikan nilai + sendiri.
Kekurangan :
gambar dalam jendela bidik dibalik secara horizontal (dari kiri ke kanan) yang mengakibatkan pembingkaian foto yang sulit, terutama bagi pengguna yang belum berpengalaman atau dengan subjek yang bergerak
  1. Semi Pro DSLR
semi proFullframe atau APSH kualitas ga perlu di ragukan dengan harga 20 ~ 50 jutaan. Biasanya sih di gunakan di Studio Foto.
Yang membedakan antara Pro dan Semi Pro adalah kemampuan sensor(CCD) dalam menangkap gambar. Pada DSLR –Pro , CCD sudah mengadopsi 1/1 (terbuk
a penuh). Kemudi
an pada memori D
SLR-Pro sudah menggunakan High Speed Memory. Disamping itu fasilitas fitur-fitur pada kedua jenis ini hampir sama, bisa dioperasikan dengan berbagai pilihan program maupun manual.
Ciri-ciri           :
lensa yang dapat dibuka/diganti, sehingga fotografer dapat memilih lensa sesuai yang diinginkan.
  1. Boutique Camera
butikKamera Butik, Stylish dan Powerfull dengan rata rata menggunakan sensor fullframe ( Leica M9 ) atau APS C ( X100 ) dengan kualitas gambar yg tak perlu di ragukan. Menurut Kai W seorang Fotografer dari Hongkong, Kualitas Kamera Butik lebih bagus dari pada Fullframe DSLR seperti D3S, dan Butik APSC seperti X100 mengalahkan EOS7D dari segi Image Quality menurut DXO Mark dengan bentuk yang Compact. Dengan 69 Juta sa
pa yg mau beli ( Leica M9 ) dan X100 13 Juta dan Harga Lensa Kamera Buik juga mahal.
Ciri-ciri           :
  • rata rata menggunakan
    Sensor Fullframe ( Leica M9 ) atau APS C ( X100 ) dengan kualitas gambar yg tak perlu di ragukan.
  • Harganya cukup mahal
Kelebihan       :
  • Stylish dan Powerfull
  • Kualitas lebih bagus dari pada Fullframe DSLR
Kekurangan   :
  • Harga lensa yang mahal
  1. Medium format DSLR
medium formatKamera Medium Format merupakan kamera yang biasanya menggunakan rollfilm. Besarnya format film pada kamera ini ditentukan oleh panjang foto yang direkam diatas kamera.
Kelebihan       :
kualitas hasil foto yang bisa dicetak dengan ukuran besar, sehingga kebanyakan kamera ini dipakai untuk tujuan komersial atau reproduksi
kekurangan    :
  • harga peralatan yang relatif mahal
  • adanya keterbatasan dalam depth of field (DOF) pada lensa dengan sudut gambar  yang sama

Jenis-Jenis Lensa Kamera DSLR Dan Fungsinya

Jenis-Jenis Lensa Kamera DSLR Dan Fungsinya


1. LENSA KIT / LENSA NORMAL
Lensa ini memiliki ukuran 50-55mm. Lensa ini menghasilkan gambar dengan karakter normal/natural, seperti apa yang dilihat oleh mata kita. 
Lensa KIT / Lensa NORMAL
Lensa KIT / Lensa NORMAL
Lensa ini berfungsi memetakan citra yang yang terlihat seperti perspektif pandang normal mata manusia. Hal ini didapat karena panjang fokus lensa sebanding dengan jarak diagonal bidang fokal dengan sudut pandang diagonal sekitar 53 derajat.



2. LENSA FIXED / LENSA TETAP
Apa itu lensa Fixed? Lensa Fixed juga sering disebut Lensa Prime karena dalam istilah lensa Prime adalah lawan kata dari Zoom. Lensa Fixed/Prime adalah lensa yang memiliki satu focal length  tunggal/panjang fokus tunggal. Lensa ini memiliki nilai lebih pada ketajaman gambar yang dihasilkannya. 
Contoh lensa Fixed/Prime adalah lensa Nikon 35mm f/1.4G, Canon 50mm f/1.8, dll.

Lensa Fixed/Prime
Lensa Fixed/Prime
Dari segi harga lensa Fixed/Prime lebih terjangkau karena lensa jenis satu ini memiliki konstruksi dan mekanisme yang lebih simple dibandingkan lensa lainnya. 
Salah satu keunikan yang paling diminati dari lensa ini adalah kualitas bokeh yang dihasilkan sangat bagus.



3. LENSA FISH EYE / LENSA MATA IKAN
Kenapa dinamakan lensa mata ikan? Mungkin karena gambar yang dihasilkan oleh lensa ini berbentuk seperti pandangan mata ikan. Lensa ini merupakan lensa jenis Wide Angle dengan diameter 14 mm, 15 mm, dan 16 mm. Lensa Fish Eye ini memberikan kepada kita pandangan sebesar 180 derajat.
Lensa Fisheye
Lensa Fisheye
Gambar yang dihasilkan dari lensa ini akan berbentuk sedikit melengkung, menjadi lebih oval dan nampak seperti gepeng.

Lensa Fish Eye adalah lensa sudut lebar dengan sudut pandang hemisoeris yang sangat lebar. Sebenarnya lensa ini pertama kali di design untuk kepentingan meteorologi untuk mempelajari barisan awan dan pertama kali di namakan "whole-sky lenses", lensa ini kemudian menjadi semakin populer pada para pecinta fotografi karena distorsi citranya yang khas.


4. LENSA AMBIGUITAS / PRIME LENS
Lensa ini pada awalnya mempunyai arti lensa utama pada sebuah kombinasi sistem lensa. Ketika sebuah lensa digunakan misalnya dengan telekonverter, maka lensa tersebut sering disebut dengan prime lens yang berarti lensa yang utama, sedangkan teleconverter sebagai komponen tambahan saja.

 
Lensa Prime
Lensa Prime
Kebanyakan para pabrikan lensa masih memasarkan produk lensa variabel mereka dengan istilah variable prime sehingga seakan menimbulkan kesan prduk tersebut berupa lensa parfokal.



5. LENSA PARFOKAL
Lensa Parfocal
Lensa Parfocal
Lensa Parfokal adalah lensa yang mempunyai fungsi mempertahankan ketajaman bidang fokusnya walaupun terjadi perubahan pada panjang fokus lensa.



6. LENSA ZOOM
Lensa Zoom adalah lensa yang terdiri dari gabungan lensa standar, lensa wide angle dan lensa tele. Lensa ini cukup fleksibel dan memiliki range/jangkauan lensa yang cukup lebar. Lensa zoom terbilang sering digunakan karena pemakai tinggal memutar ukuran lensa sesuai yang dibutuhkannya.
Lensa Zoom
Lensa Zoom
Dengan kata lain lensa Zoom meruapakan lensa yang tidak dapat mempertahankan bidang fokus pada saat terjadi perubahan panjang fokus karena posisi bidang fokal juga ikut tergeser, sehingga diperlukan pemfokusan ulang setiap terjadi perubahan pada panjang fokus.

Pada lensa ini panjang fokus dari lensa variabel tidak tunggal, tetapi dapat diubah-ubah pada rentang tertentu dari nilai minimum ke nilai maksimumnya.



7. LENSA TELE
Lensa Tele adalah merupakan kebalikan dari lensa Wide Angle. Lensa ini berfungsi mendekatkan subjek, namun akan mempersepit sudut pandang. Lensa dengan ukuran 70 mm ke atas bisa dikategorikan kedalam lensa jenis ini. 

Lensa Tele
Lensa Tele
Hasil gambar dari penggunaan lensa ini akan membuat pengaburan pada pandangan sekitarnya karena sudut pandangnya yang sempit. Lensa ini lebih sering digunakan oleh para fotografer untuk mengambil gambar jarak jauhn, seperti foto landscape ataupun candid.



8. LENSA WIDE ANGLE
Nah ini dia jenis lensa yang paling saya sukai. Lensa Wide ANgle berguna untuk menangkap subjek yang luas dalam ruang yang sempit. Ciri khas dari lensa ini adalah membuat subjek lebih kecil dari ukuran sebenarnya, Dengan lensa jenis ini, kita dapat memotret lebih banyak orang yang berjejer jika dibandingkan dengan lensa kit (standar). Semakin pendek jarak fokusnya maka semakin lebar pandangannya. Lensa ini memiliki panjang fokus lebih pendek daripada lensa normal, sesuai dengan ukuran bingkai citra pada bidang film pada kamera film, maupun dimensi sensor foto pada bidang fokal pada kamera digital.
Lensa Wide Angle
Lensa Wide Angle
Ukuran dari lensa Wide Angle sendiri sangat beragam mulai dari ukuran 17 mm, 24 mm, 28 mm bahkan 35 mm.



9. LENSA MAKRO
Lensa Makro adalah lensa yang dirancang khusus untuk memotret dari jarak dekat. Dengan lensa ini kita dapat mengambil subjek yang berukuran sangat kecil misalnya semut, kita akan dapat menghasilkan gambar semut yang begitu bagus dengan detail gambar yang begitu menawan.

Lensa Makro
Lensa Makro



Nah itulah beberapa jenis lensa dari kamera dslr/slr yang dapat saya sampaikan. Jika ada informasi yang salah silahkan komentar dibawah, karena saya juga masih belajar dalam dunia fotografi yang terus berkembang ini.


(Maaf Copy Tanpa Izin/Baru Belajar Buat Blog)

Sumber : http://info-dslr.blogspot.co.id/2015/08/jenis-jenis-lensa-kamera-dslr-dan.html