Rabu, 23 Maret 2016

Perbedaan dan Pemahaman ASA/ISO

Perbedaan antara ASA dan ISO pada Kamera


Dalam fotografi, ASA dan ISO merupakan standar untuk mengukur kecepatan film atau mengukur sensitivitas film terhadap cahaya.
ASA adalah standar yang dibuat oleh American Standards Association. Seiring waktu, semakin sedikit produsen yang menggunakan ASA.
Saat ini, ISO lebih populer dibanding ASA. ISO diciptakan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization.
Dasar Matematika
Ada banyak sistem pengukuran kecepatan film, tetapi dua yang paling banyak digunakan sebelum tahun 1987 adalah ASA dan DIN (dibuat oleh Institut Jerman untuk Standardisasi).
ASA menggunakan skala aritmatika yang berarti menggandakan sensitivitas film berarti juga akan menggandakan nilai ASA.
Sedangkan DIN adalah skala logaritma, sehingga menggandakan sensitivitas akan menambahkan nilai 3 derajat ke nomor DIN.
ISO pada dasarnya menggabungkan kedua metode tersebut dan kini menjadi standar tunggal yang berlaku di seluruh dunia.
Memilih Kecepatan Film
Film kecepatan tinggi, diberi label dengan nomor ISO atau ASA tinggi (mis: 1600) sangat sensitif terhadap cahaya.
Film dengan ISO tinggi berarti akan memungkinkan fotografer memotret dengan kecepatan rana (shutter speed) yang lebih tinggi pula.
Film dengan ISO atau ASA tinggi terutama digunakan dalam situasi cahaya rendah. Kekurangannya, gambar yang dihasilkan akan memiliki noise (bintik-bintik) lebih banyak serta kontras yang lebih tinggi.
Sedangkan film lambat, diberi label dengan nomer ISO atau ASA rendah (mis: 100) kurang sensitif terhadap cahaya sehingga mengharuskan Anda memotret dengan kecepatan rana rendah.
Kelebihannya, film dengan ISO atau ASA rendah akan menghasilkan gambar dengan kualitas lebih tinggi.
Prinsip ISO dan ASA tidak hanya berlaku pada film untuk fotografi melainkan juga berlaku untuk kamera digital.
Konversi
Tidak ada konversi antara nomor ASA dan ISO. ASA 100 memiliki nilai yang sama dengan ISO 100.
Jika Anda perlu mengkonversi DIN ke ISO / ASA, cara termudah adalah dengan melihat tabel konversi.
Penggunaan dalam Film untuk Fotografi
Dalam film untuk fotografi, nomor ASA atau ISO membantu fotografer memilih jenis film yang tepat sesuai dengan obyek yang hendak dipotret.
Nomor ISO atau ASA umumnya tercantum pada bungkus film. Pada sebagian kamera, terdapat dial yang harus diubah untuk menyesuaikan kecepatan film yang Anda gunakan.
Penggunaan di Fotografi Digital
Kamera digital menggunakan penomoran ISO juga. ISO pada kamera digital menunjukkan sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya.
Pemilik kamera digital tinggal menekan tombol untuk mengubah nilai ISO sesuai dengan obyek fotografi yang hendak diambil.

Memahami Konsep ISO

Secara definisi ISO adalah ukuran tingkat sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi setting ISO kita maka semakin sensitif sensor terhada cahaya.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang setting ISO di kamera kita (ASA dalam kasus fotografi film), coba bayangkan mengenai sebuah komunitas lebah.
  • Sebuah ISO adalah sebuah lebah pekerja. Jika kamera saya set di ISO 100, artinya saya memiliki 100 lebah pekerja.
  • Dan jika kamera saya set di ISO 200 artinya saya memiliki 200 lebah pekerja.
Tugas setiap lebah pekerja adalah memungut cahaya yang masuk melalui lensa kamera dan membuat gambar. Jika kita menggunakan lensa identik dan aperture sama-sama kita set di f/3.5 namun saya set ISO di 200 sementara anda 100 (bayangkan lagi tentang lebah pekerja), maka gambar punya siapakah yang akan lebih cepat selesai?

pengertian-ISO-fotografi
  • Saat kita menambah setting ISO dari 100 ke 200 (dalam aperture yang selalu konstan – kita kunci aperture di f/3.5 atau melalui mode Aperture Priority – A atau Av), kita mempersingkat waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah foto di sensor kamera kita sampai separuhnya (2 kali lebih cepat), dari shutter speed 1/125 ke 1/250 detik.
  • Saat kita menambah lagi ISO ke 400, kita memangkas waktu pembuatan foto sampai separuhnya lagi: 1/500 detik.
  • Setiap kali mempersingkat waktu esksposur sebanyak separuh, kita namakan menaikkan esksposur sebesar 1 stop.
Anda bisa mencoba pengertian ini dalam kasus aperture, cobalah set shutter speed kita selalu konstan pada 1/125 (atau melalui mode Shutter Priority – S atau Tv), dan ubah-ubahlah setting ISO anda dalam kelipatan 2; missal dari 100 ke 200 ke 400 …dst, lihatlah perubahan besaran aperture anda.

Sumber : http://belfot.com/memahami-konsep-iso-pada-fotografi/
                 http://www.amazine.co/12951/ketahui-perbedaan-antara-asa-dan-iso-pada-                          kamera/

(Maaf Copy Tanpa Izin/Baru Belajar Buat Blog)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar